My Melody Crying

Jumat, 24 Mei 2013

Chatting Antar 2 Komputer Menggunakan Java

Chatting Antar 2 Komputer Menggunakan Java

Kamis, 23 Mei 2013

tutorial web browser

untuk mengetahui tutorial dengan lengkap unduh file nya di tutorial

polsri.ac.id

Jumat, 22 Maret 2013

Simulasi Jaringan

SIMULASI

polsri.ac.id

Rabu, 20 Maret 2013

subnetting

simulasi jaringan LAN

Rabu, 27 Februari 2013

Manajemen Jaringan Komputer

 Manajemen Jaringan Komputer





Definisi Manajemen Jaringan Komputer
Dalam terminologi umum, mencakup :
-Perencanaan (Planning)
-Organisasi (Organizing)
-Monitoring
-Accounting
-Controlling terhadap suatu aktifitas

Jaringan Komputer, mencakup :
-Aset Perangkat Keras : Komputer, Hub, Switching, Router, PBX, Sentral Telefon, Piranti Transmisi/Trunking
-Aset Perangkat lunak Software : Sistem Operasi (Operating System)/ Network Operating system, Aplikasi, dan lain-lain).

Manajemen Jaringan adalah kemampuan menerapkan suatu metode untuk :
-Memonitor suatu jaringan
-Mengontrol suatu jaringan
-Merencanakan (planning) sumber (resourses) serta komponen sistem dan jaringan komputer & komunikasi.


Kegunaan Manajemen Jaringan Komputer,yaitu :

1.    Menjaga agar jaringan tetap berjalan
-Menjaga Sistem agar tetap beroperasi.
-Mengumpulkan informasi tentang “kesehatan” suatu jaringan.

2.    Memelihara Kinerja Jaringan
-Jaringan harus mampu mendatangkan manfaat (terus menerus -> Optimal).
-Memahami kapan pelanggan menjadi tidak puas.
-Memelihara QOS yang disepakati.
-Manajemen Jaringan mampu menyediakan informasi yang dapat diperlukan untuk analisis jangka pendek maupun jangka panjang.

3.    Mengurangi ongkos kepemilikan (memberikan added value)
-Perangkat yang diinstal adalah suatu pengeluaran (ongkos).
-Manajemen : Reaktif (suatu tindakan reaktif terhadap suatu masalah-masalah) -> kadang tidak memperhatikan berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan.
-Manajemen : Proaktif (suatu tindakan yang terencana) -> diharapkan dapat menekan biaya-biaya seperti pada manajemen yang bersifat reaktif.



 Network Simulator atau simulator jaringan computer
adalah suatu program yang dijadikan sebagai simulasi konfigurasi suatu topologi jaringan dengan menganut konsep-konsep jaringan tertentu. Ada beberapa software simulator yang umum dikalangan masyarakat, seperti Boson NetSim, Packet Tracer, ForceVision, dan sebagainya








Contoh-contoh simulator jarkom dan perbedaannya
*   Cisco Packet Tracer adalah  sebuah  simulator  protocol  jaringan  yang  dikembangkan  oleh  Cisco System.  Paket  Tracer  dapat  mensimulasikan  berbagai  macam  protocol  yang  digunakan pada jaringan baik secara realtime maupun dengan mode simulasi.


Berikut contoh sederhana penggunaan packet tracer :

1. Buka paket tracer

Gambar 1 Packet Tracer Main Window


2. Tambahkan device dengan menggunakan panel di bagian bawah.


Gambar  2 Panel Device


3. Untuk menghubungkan komputer satu dengan yang lain pilihlah connection.

Gambar 3 Konektor
4. Susun device seperti gambar berikut. 

Gambar  4 Skema Jaringan
 5. Untuk mengatur IP, klik di salah satu komputer kemudian atur IP seperti gambar berikut.
Gambar  5 Konfigurasi IP PC
 Lakukan hal yang sama dengan komputer lainnya dengan IP berbeda tetapi masih di network yang sama.
6. Lakukan tes koneksi dengan menggunakan perintah ping. 
 Wireshark
merupakan salah satu network analysis tool, atau disebut juga dengan protocol   analysis   tool   atau   packet   sniffer.   Wireshark   dapat   digunakan   untuk troubleshooting  jaringan,  analisis,  pengembangan  software  dan  protocol,  serta untuk   keperluan   edukasi.   Wireshark   merupakan   software   gratis,   sebelumnya,Wireshark dikenal dengan nama Ethereal.Packet  sniffer  sendiri  diartikan  sebagai  sebuah  program  atau  tool  yang  memiliki kemampuan  untuk  ‘mencegat’  dan  melakukan  pencatatan  terhadap  traffic  data dalam    jaringan.    Selama    terjadi    aliran    data    dalam,    packet    sniffer    dapat menangkap protocol   data   unit   (PDU),   melakukan   dekoding   serta   melakukan analisis    terhadap    isi    paket    berdasarkan    spesifikasi    RFC    atau    spesifikasi-spesifikasi yang lain.Wireshark  sebagai  salah  satu  packet  sniffer  diprogram  sedemikian  rupa  untuk mengenali  berbagai  macam  protokol  jaringan.  Wireshark  mampu  menampilkan hasil enkapsulasi dan field yang ada dalam PDU.
 -GNS3 (Graphic Network Simulator) 
adalah software simulasi jaringan komputer berbasis GUI yang mirip dengan Cisco Packet Tracer. Namun pada GNS3 memungkinkan simulasi jaringan yang komplek, karena menggunakan operating system asli dari perangkat jaringan seperti cisco dan juniper. Sehingga kita berada kondisi lebih nyata dalam mengkonfigurasi router langsung daripada di Cisco Packet Tracer. GNS3 adalah alat pelengkap yang sangat baik untuk laboratorium nyata bagi network engineer, administrator dan orang-orang yang ingin belajar untuk sertifikasi seperti Cisco CCNA, CCNP, CCIP dan CCIE serta Juniper JNCIA, JNCIS dan JNCIE.
 



Selasa, 08 Januari 2013

Firewall


Firewall




Pengertian Firewall ?

adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya.

firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda.

Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar.  


Fungsi Firewall ?

a. Mengontrol dan mengawasi paket data yang mengalir di jaringan Firewall harus dapat mengatur, memfilter dan mengontrol lalu lintas data yang diizin untuk mengakses jaringan privat yang dilindungi firewall. Firewall harus dapat melakukan pemeriksaan terhadap paket data yang akan melawati jaringan privat. Beberapa kriteria yang dilakukan firewall apakah memperbolehkan paket data lewati atau tidak, antara lain :
1.      Alamat IP dari komputer sumber.
1.      Port TCP/UDP sumber dari sumber.
1.      Alamat IP dari komputer tujuan.
1.      Port TCP/UDP tujuan data pada komputer tujuan
1.      Informasi dari header yang disimpan dalam paket data.
b. Melakukan autentifikasi terhadap akses.

c. Aplikasi proxy Firewall mampu memeriksa lebih dari sekedar header dari paket data, kemampuan ini menuntut firewall untuk mampu mendeteksi protokol aplikasi tertentu yang spesifikasi.

d. Mencatat setiap transaksi kejadian yang terjadi di firewall. Ini Memungkinkan membantu sebagai pendeteksian dini akan penjebolan jaringan.


 Keuntungan Pemasangan Jaringan menggunakan Firewall ?
·         Firewall dapat kita gunakan untuk membatasi penggunaan sumber daya informasi.
·         Seluruh akses dalam jaringan dapat kita kontrol melalui firewall.
·         Firewall dapat kita gunakan untuk mengawasi semua service yang berjalan
·         Firewall dapat mencatat dah merekam semua kegiatan yang berjalan melewatinya.
·         Firewall dapat menerapkan suatu kebijakan sekuriti (Security policy)
·         Firewall dapat mencegah suatu paket yang di rasa mencurigakan oleh sistem.
·         Firewall dapat sedikit menghambat pergerakan para penyerang yang mencoba memasuki sistem.
 

Kelemahan Pemasangan Jaringan menggunakan Firewall ?
1.      Firewall tidak dapat melindungi network dari serangan koneksi yang tidak melewatinya (terdapat pintu lain menuju network tersebut).
1.      Firewall tidak dapat melindungi dari serangan dengan metoda baru yang belum dikenal oleh Firewall.
1.      Firewall tidak dapat melindungi dari serangan virus.   


Cara Kerja Firewall ?

1. Packet-Filter Firewall

Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router

Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.


2. Circuit Level Gateway
Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.


3. NAT Firewall
NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.


4. Stateful Firewall
Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.


5. Virtual Firewall
Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.


6. Transparent Firewall 
Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).





 









 

Monika Sima's Blog. Thanks to Buy Engagement Rings | Infidelity in Marriage by Blogger Templates